Profil Gugus Depan
PROFIL GUGUS DEPAN
SMAN 1 Singaraja atau yang lebih dikenal dengan nama SMANSA merupakan sekolah tertua di Bali dan Nusa Tenggara. Awalnya SMAN 1 Singaraja bernama Sekolah Menengah Atas Singaraja dan kini SMANSA telah menjadi Sekolah Bertaraf Internasional di Indonesia.
SMANSA berdiri pada 1 November 1958, namun SMANSA memiliki sejarah yang lebih panjang karena telah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda, dapat kita lihat dari Gedung Induk yang tetap berdiri kokoh hingga sekarang. SMANSA terletak di Jalan Pramuka No. 4 Singaraja tepat di sebelah Pura Jagatnatha dan berseberangan dengan Polres Buleleng. SMANSA merupakan sekolah tingkat atas yang menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Terdiri dari enam kelas bagi kelas sepuluh, delapan kelas bagi kelas sebelas dan delapan kelas dari kelas duabelas.
SMANSA memiliki visi dan misi yang tetap dipegang teguh dalam melaksanakan berbagai kegiatan dari dulu hingga sekarang. Visi SMANSA adalah “UNGGUL DALAM MUTU TERPUJI DALAM PERILAKU BERBASIS BUDAYA MENUJU INDONESIA BERSATU”. Untuk mejalankan visi tersebut diperlukan misi yaitu sebagai berikut :
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif, efisien, kreatif, dan inovatif.
2. Menumbuh kembangkan kurikulum dan system pengujian berbasis kompetensi.
3. Menumbuhkan motivasi berprestasi untuk seluruh warga sekolah.
4. Meningkatkan manajemen partisipatif.
5. Mananamkan perilaku sopan santun, bedasarkan budi pekerti yang luhur sehingga sopan santun tersebut menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
6. Mengoptimalkan pelaksanaan tata tertib guna peningkatan disiplin seluruh warga sekolah.
7. Membangkitkan kepedulian orang tua dan masyarakat terhadap pendidikan.
8. Menumbuh kembangkan sikap kepedulian terhadap lingkungan dan sosial.
Seperti sekolah-sekolah lain, SMANSA juga memiliki berbagai macam ekstrakurikuler, salah satunya adalah ekstrakurikuler Praja Muda Karana (Pramuka). Ekstra Pramuka di SMANSA telah ada sejak tahun 1970 dan telah memiliki nomor gugus depan 05.067 05.068. Gugus depan SMAN 1 Singaraja bergabung dengan SMKN 1 Singaraja, SMPN 1 Singaraja.
Lima tahun yang lalu pramuka SMANSA belum memiliki nama Ambalan hanya memiliki nomor gugus depan (gudep). Setelah Pembina Pramuka yang saat ini menjabat yaitu Kak Suartha menjadi guru di SMANSA, barulah Pramuka SMANSA memiliki nama ambalan yaitu Soekarno Fatmawati. Sejarah pemberian nama Ambalan Soekarno Fatmawati bermula saat kemah Persami yang diikuti tujuh orang anggota Pramuka dan disepakatilah nama tokoh proklamator beserta istrinya sebagai nama ambalan SMAN 1 Singaraja. Sedangkan lambang ambalan Soekarno Fatmawati yakni berupa panah tercetus dari Pembina Pramuka saat ini yakni Kak Suartha.
Awalnya ekstrakurikuler di SMANSA masih merupakan ekstra non-wajib atau masih berjalan sendiri-sendiri seperti ekstra lainnya. Tetapi kemudian berubah menjadi ekstra wajib pada tahun 2007 setelah Kepala sekolah Bapak Nyoman Darta beserta staf beliau Bapak Ketut Kartika mengunjungi anggota penegak pramuka SMANSA yang sedang mengikuti lomba TAKSAKA di Bangli. Melihat betapa semangat dan positifnya kegiatan pramuka, maka Pak Darta tergerak hatinya untuk mematenkan ekstra Pramuka sebagai ekstra wajib di SMANSA. Dan hingga tulisan ini dibuat, ekstra pramuka sebagai ekstra wajib telah berusia 3 tahun. Dari sanalah pramuka SMANSA mulai lahir, tumbuh, berkembang, dan diakui hingga menjadi seperti sekarang. Oleh Beliau juga terpikirkan lambang dari Ambalan Soekarno-Fatmawati yaitu panah.
Semenjak ditetapkannya pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di SMANSA anggotanya adalah seluruh siswa kelas sepuluh yang berpangkat penegak tamu dan kakak-kakak ambalan yang sudah bantara sekaligus sebagai pembimbing siswa kelas sepuluh dalam melakukan latihan-latihan kepramukaan. Namun sebelum ditetapkannya pramuka sebagai ekstra wajib, siswa-siswi yang mempunyai simpati yang tinggi terhadap pramuka merekrut anggota (walaupun tidak sebanyak sekarang) untuk dapat mengikuti kegiatan ataupun perlombaan yang saat itu sedang berlangsung. Dan juga memilih orang-orang yang dipercayai untuk menjadi pradana putra dan pradana putri dengan anggota yang berhasil direkrut seadanya saja sebagai berikut:
Ø Tahun ajaran 2003/2004 ekstra pramuka di SMANSA hanya memiliki 2 orang anggota, namun pada saat mereka kelas 3 satu orang mundur
Ø Tahun ajaran 2004/2005 masuk lagi dua anggota yakni, Widiana dan Dwipayana
Ø Tahun ajaran 2005/2006 pramuka SMANSA baru memiliki pradana yakni atas nama, Susila Satwika
Ø Tahun ajaran 2007/2008 merupakan angkatan perdana pramuka setelah pramuka berhasil menjadi ekstra wajib di sekolah. Di bawah tampuk kepemimpinan Bayu Oka sebagai Pradana Putra dan Nyoman Yuniari sebagai Pradana Putri berhasil merekrut anggota sebanyak 210 orang. Kegiatan yang dilaksanakan saat itu adalah latihan-latihan kepramukaan seperti: tali-temali, semaphore, morse, PBB, dan diselingi dengan kegiatan refreshing. Walaupun angkatan perdana, namun sudah bisa menorehkan prestasi yang membanggakan. Prestasi yang pernah diraih antara lain:
ü Juara I Lomba Tekpram baik Putra maupun Putri
ü Terbaik Pidato dalam Pertikara
ü Juara Harapan 1 Lomba Senam Pramuka (LSP) I
ü Juara IV Lomba Jelajah Bakti Pramuka (LJBP) tahun 2007
Ø Pramuka angkatan 2008/2009 merupakan pramuka angkatan ke-2 di bawah kepemimpinan pradana putra Putu Shantiawan Prabawa dan pradana putri Ketut Yulitrisna Dewi. Kegiatan kepramukaan dilakukan setiap hari Jumat sore pukul 15.30 – 17.30 WITA. Anggota yang berhasil direkrut sebanyak 219 siswa yang merupakan siswa kelas X. Selama 1 tahun angkatan ke-2 pramuka mengikuti kegiatan ekstra wajib ini, banyak kesan yang ditimbulkan dari kegiatan yang dilaksanakan. Ada yang berpendapat pramuka itu menyenangkan, biasa saja, hingga membosankan. Namun, itulah 2 hal yang tidak bisa dipisahkan. Dibalik hal itu, ada beberapa prestasi yang ditorehkan oleh angkatan ke-2 pramuka diantaranya:
ü Juara Umum II Lomba Satuan Karya Bhayangkara (LOKABHARA) tahun 2009
ü Terbaik Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
ü Terbaik Krida Pengenalan Tempat Kejadian Perkara (PTKP)
ü Juara I Lomba Jelajah Bakti Pramuka (LJBP) tahun 2008
Ø Kelas X tahun ajaran 2009/2010 adalah generasi pramuka wajib yang ketiga di bawah kepemimpinan pradana putra Aufi Fillah dan pradana putri Ni Putu Sri Wahyuningsih. Anggota yang berhasil direkrut sebanyak 192 orang. Kegiatan pramuka berlangsung seperti tahun-tahun sebelumnya yakni latihan pada hari Jumat sore dari pukul 15.30-17.30. Angkatan tahun ini sempat mengikuti persami dalam rangka hari Baden Powell yakni pada tanggal 20 Februari 2010 yang diback-up oleh semua satgas yang ada di SMANSA. Prestasi yang pernah diraih antara lain:
ü Juara III LCT Pramuka yang diadakan Racana Jelantik-Jempiring Undiksha se- Kwarda Bali
ü Juara II Pembibitan se-Kwarcab Buleleng
Kegiatan Pramuka di SMANSA dilakukan tiap minggu yakni hari Jumat pada pukul 15.30-17.30 materi kegiatan antara lain latihan-latihan dasar seperti morse, semaphore, sandi-sandi, belajar membuat tandu, tenda dan lain-lain serta diselingi kegiatan yang bersifat refreshing seperti jelajah kota, atau jalan-jalan ke pantai.
Sekian mengenai profil gugus depan SMAN 1 Singaraja. Seperti kata pepatah, “tak ada gading yang tak retak” demikian pula dengan tulisan mengenai profil gugus depan ini yang tentunya masih jauh dari kata sempurna. Sekian dan terimakasih.
SMAN 1 Singaraja atau yang lebih dikenal dengan nama SMANSA merupakan sekolah tertua di Bali dan Nusa Tenggara. Awalnya SMAN 1 Singaraja bernama Sekolah Menengah Atas Singaraja dan kini SMANSA telah menjadi Sekolah Bertaraf Internasional di Indonesia.
SMANSA berdiri pada 1 November 1958, namun SMANSA memiliki sejarah yang lebih panjang karena telah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda, dapat kita lihat dari Gedung Induk yang tetap berdiri kokoh hingga sekarang. SMANSA terletak di Jalan Pramuka No. 4 Singaraja tepat di sebelah Pura Jagatnatha dan berseberangan dengan Polres Buleleng. SMANSA merupakan sekolah tingkat atas yang menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Terdiri dari enam kelas bagi kelas sepuluh, delapan kelas bagi kelas sebelas dan delapan kelas dari kelas duabelas.
SMANSA memiliki visi dan misi yang tetap dipegang teguh dalam melaksanakan berbagai kegiatan dari dulu hingga sekarang. Visi SMANSA adalah “UNGGUL DALAM MUTU TERPUJI DALAM PERILAKU BERBASIS BUDAYA MENUJU INDONESIA BERSATU”. Untuk mejalankan visi tersebut diperlukan misi yaitu sebagai berikut :
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif, efisien, kreatif, dan inovatif.
2. Menumbuh kembangkan kurikulum dan system pengujian berbasis kompetensi.
3. Menumbuhkan motivasi berprestasi untuk seluruh warga sekolah.
4. Meningkatkan manajemen partisipatif.
5. Mananamkan perilaku sopan santun, bedasarkan budi pekerti yang luhur sehingga sopan santun tersebut menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
6. Mengoptimalkan pelaksanaan tata tertib guna peningkatan disiplin seluruh warga sekolah.
7. Membangkitkan kepedulian orang tua dan masyarakat terhadap pendidikan.
8. Menumbuh kembangkan sikap kepedulian terhadap lingkungan dan sosial.
Seperti sekolah-sekolah lain, SMANSA juga memiliki berbagai macam ekstrakurikuler, salah satunya adalah ekstrakurikuler Praja Muda Karana (Pramuka). Ekstra Pramuka di SMANSA telah ada sejak tahun 1970 dan telah memiliki nomor gugus depan 05.067 05.068. Gugus depan SMAN 1 Singaraja bergabung dengan SMKN 1 Singaraja, SMPN 1 Singaraja.
Lima tahun yang lalu pramuka SMANSA belum memiliki nama Ambalan hanya memiliki nomor gugus depan (gudep). Setelah Pembina Pramuka yang saat ini menjabat yaitu Kak Suartha menjadi guru di SMANSA, barulah Pramuka SMANSA memiliki nama ambalan yaitu Soekarno Fatmawati. Sejarah pemberian nama Ambalan Soekarno Fatmawati bermula saat kemah Persami yang diikuti tujuh orang anggota Pramuka dan disepakatilah nama tokoh proklamator beserta istrinya sebagai nama ambalan SMAN 1 Singaraja. Sedangkan lambang ambalan Soekarno Fatmawati yakni berupa panah tercetus dari Pembina Pramuka saat ini yakni Kak Suartha.
Awalnya ekstrakurikuler di SMANSA masih merupakan ekstra non-wajib atau masih berjalan sendiri-sendiri seperti ekstra lainnya. Tetapi kemudian berubah menjadi ekstra wajib pada tahun 2007 setelah Kepala sekolah Bapak Nyoman Darta beserta staf beliau Bapak Ketut Kartika mengunjungi anggota penegak pramuka SMANSA yang sedang mengikuti lomba TAKSAKA di Bangli. Melihat betapa semangat dan positifnya kegiatan pramuka, maka Pak Darta tergerak hatinya untuk mematenkan ekstra Pramuka sebagai ekstra wajib di SMANSA. Dan hingga tulisan ini dibuat, ekstra pramuka sebagai ekstra wajib telah berusia 3 tahun. Dari sanalah pramuka SMANSA mulai lahir, tumbuh, berkembang, dan diakui hingga menjadi seperti sekarang. Oleh Beliau juga terpikirkan lambang dari Ambalan Soekarno-Fatmawati yaitu panah.
Semenjak ditetapkannya pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di SMANSA anggotanya adalah seluruh siswa kelas sepuluh yang berpangkat penegak tamu dan kakak-kakak ambalan yang sudah bantara sekaligus sebagai pembimbing siswa kelas sepuluh dalam melakukan latihan-latihan kepramukaan. Namun sebelum ditetapkannya pramuka sebagai ekstra wajib, siswa-siswi yang mempunyai simpati yang tinggi terhadap pramuka merekrut anggota (walaupun tidak sebanyak sekarang) untuk dapat mengikuti kegiatan ataupun perlombaan yang saat itu sedang berlangsung. Dan juga memilih orang-orang yang dipercayai untuk menjadi pradana putra dan pradana putri dengan anggota yang berhasil direkrut seadanya saja sebagai berikut:
Ø Tahun ajaran 2003/2004 ekstra pramuka di SMANSA hanya memiliki 2 orang anggota, namun pada saat mereka kelas 3 satu orang mundur
Ø Tahun ajaran 2004/2005 masuk lagi dua anggota yakni, Widiana dan Dwipayana
Ø Tahun ajaran 2005/2006 pramuka SMANSA baru memiliki pradana yakni atas nama, Susila Satwika
Ø Tahun ajaran 2007/2008 merupakan angkatan perdana pramuka setelah pramuka berhasil menjadi ekstra wajib di sekolah. Di bawah tampuk kepemimpinan Bayu Oka sebagai Pradana Putra dan Nyoman Yuniari sebagai Pradana Putri berhasil merekrut anggota sebanyak 210 orang. Kegiatan yang dilaksanakan saat itu adalah latihan-latihan kepramukaan seperti: tali-temali, semaphore, morse, PBB, dan diselingi dengan kegiatan refreshing. Walaupun angkatan perdana, namun sudah bisa menorehkan prestasi yang membanggakan. Prestasi yang pernah diraih antara lain:
ü Juara I Lomba Tekpram baik Putra maupun Putri
ü Terbaik Pidato dalam Pertikara
ü Juara Harapan 1 Lomba Senam Pramuka (LSP) I
ü Juara IV Lomba Jelajah Bakti Pramuka (LJBP) tahun 2007
Ø Pramuka angkatan 2008/2009 merupakan pramuka angkatan ke-2 di bawah kepemimpinan pradana putra Putu Shantiawan Prabawa dan pradana putri Ketut Yulitrisna Dewi. Kegiatan kepramukaan dilakukan setiap hari Jumat sore pukul 15.30 – 17.30 WITA. Anggota yang berhasil direkrut sebanyak 219 siswa yang merupakan siswa kelas X. Selama 1 tahun angkatan ke-2 pramuka mengikuti kegiatan ekstra wajib ini, banyak kesan yang ditimbulkan dari kegiatan yang dilaksanakan. Ada yang berpendapat pramuka itu menyenangkan, biasa saja, hingga membosankan. Namun, itulah 2 hal yang tidak bisa dipisahkan. Dibalik hal itu, ada beberapa prestasi yang ditorehkan oleh angkatan ke-2 pramuka diantaranya:
ü Juara Umum II Lomba Satuan Karya Bhayangkara (LOKABHARA) tahun 2009
ü Terbaik Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
ü Terbaik Krida Pengenalan Tempat Kejadian Perkara (PTKP)
ü Juara I Lomba Jelajah Bakti Pramuka (LJBP) tahun 2008
Ø Kelas X tahun ajaran 2009/2010 adalah generasi pramuka wajib yang ketiga di bawah kepemimpinan pradana putra Aufi Fillah dan pradana putri Ni Putu Sri Wahyuningsih. Anggota yang berhasil direkrut sebanyak 192 orang. Kegiatan pramuka berlangsung seperti tahun-tahun sebelumnya yakni latihan pada hari Jumat sore dari pukul 15.30-17.30. Angkatan tahun ini sempat mengikuti persami dalam rangka hari Baden Powell yakni pada tanggal 20 Februari 2010 yang diback-up oleh semua satgas yang ada di SMANSA. Prestasi yang pernah diraih antara lain:
ü Juara III LCT Pramuka yang diadakan Racana Jelantik-Jempiring Undiksha se- Kwarda Bali
ü Juara II Pembibitan se-Kwarcab Buleleng
Kegiatan Pramuka di SMANSA dilakukan tiap minggu yakni hari Jumat pada pukul 15.30-17.30 materi kegiatan antara lain latihan-latihan dasar seperti morse, semaphore, sandi-sandi, belajar membuat tandu, tenda dan lain-lain serta diselingi kegiatan yang bersifat refreshing seperti jelajah kota, atau jalan-jalan ke pantai.
Sekian mengenai profil gugus depan SMAN 1 Singaraja. Seperti kata pepatah, “tak ada gading yang tak retak” demikian pula dengan tulisan mengenai profil gugus depan ini yang tentunya masih jauh dari kata sempurna. Sekian dan terimakasih.
hohoy,,,prestasi ambalan ditambah lagi yooo...TAKSAKA n LJBP juga....niarta
BalasHapusga kebayang dng perkembangan sekarang...
BalasHapussalut ama kka2 smansa yg berjuang hingga prasmansa bisa sprti skrg ini :)):))
@Niarta : Ntar ya, tunggu biar lengkap semua baru update ni... ;)
BalasHapus@Giri : Hehehe Bersama memajukan ASF Dong :D