SATUAN KARYA PRAMUKA WAHANA PEMUDA BERKARYA

Satuan Karya Pramuka Wahana Pemuda Berkarya 


  Apakah anda mengetahui jika bergabung dengan Pramuka, anda dapat mempelajari secara dini suatu keahlian dari berbagai profesi? Lalu Apakah anda tergolong Pramuka Penegak atau Pandega? Jika iya dan anda memiliki ketertarikan dengan profesi tertentu anda bisa bergabung di Satuan Karya atau Saka Pramuka! Sebelum bergabung dengan salah satu Saka, anda perlu mengetahui dan mengenal lebih dalam mengenai Satuan Karya Pramuka atau sering disebut Saka. 

Gambar Jenis-jenis Satuan Karya (SAKA) di Pramuka

  Satuan Karya Pramuka atau dikenal dengan Saka merupakan wadah pendidikan di Pramuka guna menyalurkan minat dan mengembangkan bakat serta pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dimana Satuan Karya ini diperuntukkan bagi para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega usia antara (16-25 tahun) dengan syarat khusus. Suatu Saka beranggotakan sedikitnya sepuluh orang dan sebanyak-banyaknya 40 orang. Anggota putra dan putri dihimpun dalam satuan terpisah, Saka Putra dibina oleh seorang Pamong Saka Putra dan Saka Putri dibina oleh Pamong Saka Putri. 

  Satuan Karya memiliki beberapa krida yang dimaksudkan sub bidang ilmu pengetahuan tertentu yang tentunya mengkhusus pada Saka tersebut. Seperti contoh pada Saka Bhayangkara yang mana saka ini adalah salah satu saka yang terbentuk di Kabupaten Buleleng. Pada Saka Bhayangkara terdapat 4 Krida, yaitu Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas), Krida Lalu Lintas (Lantas), Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP) serta Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (PPB). Setiap Krida diatas memiliki Syarat Kecakapan Khusus (SKK) yang harus dipenuhi untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Kelompok Krida Saka tersebut. 

  Pembentukan Satuan Karya Pramuka telah diatur oleh Gerakan Pramuka Kwartir Nasional bekerjasama dengan Instansi dan Dinas-dinas tertentu, diartikan seperti Saka Bhayangkara dinaungi oleh Instansi Kepolisian Indonesia dan Saka Bhakti Husada (Kesehatan) dinaungi oleh Dinas Kesehatan. Dalam pelaksanaan Kegiatan dari Saka disesuaikan oleh Kwartir Ranting (kecamatan) atau Kwartir Cabang (kabupaten) setiap daerah. Hal itu memungkinkan adanya perbedaan keberadaan Satuan Karya atau Saka yang terbentuk dari setiap daerah di Indonesia. Pembina dari Satuan Karya disebut Pamong Saka dan pada awal pembentukan Saka terdapat 11 jenis saka namun dengan perkembangan jaman dan beragamnya profesi, telah bekembang lebih dari 20 jenis saka. 

  Anggota Ambalan Soekarno-Fatmawati pada tahun 2019/2020 mengikuti 4 jenis Saka. Yaitu Saka Bhayangkara, Saka Bhakti Husada, Saka Wirakartika dan Saka Adyasta Pemilu. Kurang lebih terdapat 22 anggota Ambalan Soekarno-Fatmawati yang aktif tergabung dalam Satuan Karya Pramuka. Satuan Karya Pramuka memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya. 
 Dokumentasi Kegiatan Peransaka Daerah Bali Tahun 2019 
di Bumi Pekemahan Margarana, Tabanan

  Selanjutnya adalah pengenalan secara detail Satuan Karya yang diikuti oleh Anggota Ambalan Soekarno-Fatmawati pada tahun 2019/2020. Sebelum itu perlu diketahui di Kabupaten Buleleng sebenarnya telah terbentuk beberapa Saka namun karena kepengurusan dari Dewan Saka dan kenonaktifan dari Saka tersebut menyebabkan beberapa Saka tidak rutin berkegiatan. Saka yang pernah terbentuk di Kabupaten Buleleng antara lain, Saka Bhayangkara, Saka Wirakartika, Saka Bhakti Husada, Saka Wanabakti, Saka Kalpataru, Saka Bahari, Saka Pariwisata, Saka Widya Budaya Bhakti dan Saka Adyasta Pemilu. Berikut merupakan Penjelasan dari 4 Satuan Karya yang diikuti Anggota Ambalan Soekarno-Fatmawati.  

1. Saka Bhayangkara 
  Saka Bhayangkara adalah Satuan Karya yang berada di bawah pembinaan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Disamping itu Saka Bhayangkara merupakan Saka terbesar dan paling berkembang di Indonesia. Hal ini Karena Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam. 


  • Krida dan Subkrida dalam Saka Bhayangkara, yaitu:

  1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
  2. Subkrida Pasukan Berkuda (Paskud) 
  3. Krida Lalu Lintas (Lantas)
  4. Subkrida Pasukan Anjing Pelacak (Paskan) 
  5. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara
  6. Subkrida Pemadam Kebakaran (Damkar) 
  7. Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (PPB)
  8. Subkrida Search And Rescue (SAR)  
  Adapun kegiatan yang diadakan oleh Saka Bhayangkara anatara lain adalah Perekrutan sekaligus Pertisaka Saka Bhayangkara dan Pelombaan Lokabhara Saka Bhayangkara.  




2. Saka Wirakartika 
  Saka Wira Kartika baru berupa saka rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan Bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan. 

  • Krida-krida dalam Saka Wira Kartika, sebagai berikut :
  1. Krida Survival 
  2. Krida Pionering (Perintis) 
  3. Krida Mountainering 
  4. Krida Navigasi Darat 
  5. Krida penanggulangan bencana alam 
   Adapun kegiatan yang diadakan oleh Saka Wirakartika antara lain adalah Perekrutan sekaligus Pertisaka Saka Wirakartika  


3. Saka Bhakti Husada  
  Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang kemudian dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional di Magelang. Sebagai dasar dari pelaksanaan kegiatan Saka Bakti Husada, maka diterbitkannya petunjuk penyelenggaraan nomor 053 tahun 1985. Saka Bakti Husada bertujuan untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya. 


  • Krida-krida dalam Saka Bakti Husada, sebagai berikut :
  1. Krida Bina Lingkungan Sehat 
  2. Krida Bina Keluarga Sehat 
  3. Krida Penanggulangan Penyakit 
  4. Krida Bina Gizi 
  5. Krida Bina Obat 
  6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 
   Adapun kegiatan yang diadakan oleh Saka Bakti Husada antara lain adalah Perekrutan sekaligus Pertisaka Saka Bakti Husada 

4. Saka Adyasta Pemilu 
  Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah mengesahkan Saka Adyasta Pemilu di Tingkat Nasional pada Agustus 2018, sekaligus menjadi tonggak awal berdirinya saka ini. Saka ini merupakan saka yang baru terbentuk di Pramuka sekaligus baru dirintis di Kwartir Daerah Provinsi Bali pada tahun 2019. 
  Perlu diketahui Pembentukan Saka Adyasta Pemilu berperan dalam mengawasi penyelenggaraan pemilu agar berjalan bebas dan adil dengan melaporkan dugaan pelanggaran pemilu kepada pengawas pemilu. Pembentukan Saka Adyasta Pemilu berperan dalam mengawasi penyelenggaraan pemilu agar berjalan bebas dan adil dengan mencegah terhadap praktik pelanggaran pemilu. Pembentukan Saka Adyasta diharapkan menjadi pelopor dan inspirator bagi pemuda-pemudi bangsa untuk berpartisipasi dalam pengawasan pemilu.  



  • Krida-krida pada Saka Adyasta Pemilu, yaitu: 
  1. Krida Pengawasan 
  2. Krida Pencegahan 
  3. Krida Penanganan Pelanggaran 
  Salah satu anggota Ambalan Soekarno-Fatmawati telah mengikuti pelatihan di tingkat Kwartir Daerah serta akan segera dibentuk Saka Adyasta Pemilu juga dikukuhkan Dewan Sakanya di Buleleng pada tahun ini.



Sekian Materi Pada Kali Ini, Salam Pramuka!








Postingan populer dari blog ini

Bab 3 : Biografi Baden-Powell

Bab 7 : PENGETAHUAN KEPRAMUKAAN