Pertolongan Pertama (P3K)
Pertolongan pertama adalah sebuah tindakan awal atau pertama yang dapat dilakukan ketika menemukan seseorang yang membutuhkan tindakan segera secara tiba-tiba. Pertolongan pertama adalah suatu tindakan yang sangat perlu untuk dipelajari karena akan sangat bermanfaat bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Shinta Margareta mengatakan (Buku Cerdas P3K: 101
Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan, 2012), “pertolongan pertama merupakan tindakan pertama
terhadap seseorang yang mengalami penderitaan atau kecelakaan. Tindakan ini
dilakukan sebelum orang yang mengalami sakit atau derita dibawa ke dokter”.
Sehingga dapat disimpulkan bhawa pertolongan pertama yang dapat dilakukan
segera sebelum adanyatindakan dari dokter.
Menurut Tito Sucipto (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan,
2009), tujuan dari P3K adalah:
1. Mencegah
bahaya maut
2. Mencegah
pendarahan yang lebih banyak
3. Mencegah
bahaya terhadap jasmani dan rohani
4. Mencegah
infeksi
5. Mengurangi
rasa sakit
6. Mempercepat
penyembuhan
Saat
pelaksanaannya seorang anggota Pramuka menerapkan beberapa prinsip yang menjadi
dasar dalam P3K yang meliputi beberapa hal berikut:
1.
Mengamankan diri sendiri terlebih dahulu sebelum
melakukan tindakan pertolongan.
2.
Korban kecelakaan harus segera diamankan dari
gangguan di tempat kejadian.
3.
Segera menghubungi ambulan, dokter, atau yang
lebih berwenang.
4.
Menandai tempat terjadinya kecelakaan.
5.
Melakukan tindakan pertolongan terhadap korban
dengan urutan yang tepat. Komponen Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
1. Akses
dan Komunikasi: Masyarakat harus mengetahui kemana mereka harus meminta
bantuan, baik yang umum maupun yang khusus.
2. Pelayanan
Pra Rumah Sakit: Secara umum semua orang boleh memberikan pertolongan.
• Klasifikasi
Penolong:
a. Orang
awam tidak terlatih atau memiliki sedikit pengetahuan pertolongan pertama.
b.
Penolong pertama, kualifikasi ini yang dicapai
oleh KSR PMI.
c. Tenaga khusus/terlatih, tenaga yang dilatih secara khusus untuk menanggulangi kedaruratan di Lapangan.
Jenis-Jenis Kecelakaan:
1.
Shock
Penyebab jenis kecelakaan ini adalah
kehilangan darah, psikis yang terganggu, dan perasaan sakit luar biasa.
Shock memiliki beberapa tanda
umum sebagai berikut:
1)
getaran nadinya cepat;
2)
muka dan kulit korban terlihat pucat dan terasa
dingin;
3) pernafasannya
cepat; 4) korban merasa haus.
Anggota Pramuka dapat memahami materi P3K
terhadap korban yang mengalami shock dengan prosedur yang meliputi:
1)
meletakkan korban secara terlentang dengan
posisi kepala lebih tinggi dari kaki;
2)
menyelimuti tubuh korban dengan kain tebal agar
hangat;
3)
pada korban yang sadar maka berikanlah minuman
hangat;
4)
jika korban pingsan olesilah semacam minyak kayu
putih pada bawah hidungnya.
2.
Pendarahan
Umumnya kecelakaan ringan berupa goresan
benda tajam menjadi penyebab keluarnya darah dari tubuh. Keluarnya darah dapat
kita sebut sebagai pendarahan luar. Pendarahan luar atau nama lainnya adalah
pendarahan vena. Ciri khas pendarahan vena ialah keluarnya darah berwarna merah
tua, pun proses keluarnya yang cepat tanpa ada pancaran. Anggota Pramuka dapat
untuk mengatasi pendarahan luar dengan melakukan tindakan yang tidak terlalu
sulit. Penanganan dengan membalutkan kain kassa tepat di atas bagian yang luka
ialah penanganan yang umum dilakukan. Tujuan pembalutan ini untuk menekan darah
yang keluar. Dan umumnya pendarahan vena dan pendarahan yang tidak terlalu
berat dapat tertangani dengan cara ini.
3. Pernafasan Terhenti (Asphxia)
Umumnya
penyebab pernfasan berhenti adalah sebagai berikut:
1) terhalangnya udara yang akan ke paru-paru;
2) kelumpuhan pusat pernafasan pada otak;
3)
sel darah merah
tidak bekerja; 4) kekurangan oksigen.
Seorang
anggota Pramuka dapat mengatasinya dengan memahami materi P3K sebagai berikut:
1) segera tempatkan korban pada tempat dengan udara yang
bersih;
2) keluarkan dengan segera apabila ada benda yang menyumbat
tenggorokan;
3)
tutupi badan korban
menggunakan selimut agar hangat; 4) memberikan
bantuan pernafasan dengan napas buatan.
4. Tersengat Listrik
Orang yang tersengat listrik akan
mengalami hilangnya kesadaran, pernafasn berhenti, ada luka bakar, dan keluarnya
darah halus pada kulit. Untuk menolong orang tersengat listrik ialah sebagai
berikut:
1)
melepaskan kontak antara sumber arus litrik
dengan korban;
2) hindari
sentuhan langsung dengan tangan korban, putuskan sikring segera bila posisinya
berdekatan;
3) apabila
korban mengalami sesak nafas atau tidak bernafas lakukanlah pernafasan buatan
hingga korban bernafas normal kembali; 4) balutlah luka bakar pada korban.
5. Patah Tulang
Korban yang mengalami patah tulang umumnya
akan merasa sakit pada bagian tulang yang patah, tidak dapat digerakkan, dan
akan terlihat membengkak.
Setiap anggota Pramuka yang menolong
korban patah tulang dapat memahami materi P3K berikut ini:
1)
harus penuh kehati-hatian saat menolong korban;
2)
segera menghentikan pendarahan, jika terdapat
pendarahan;
3)
jangan memindahkan korban jika hal itu memang
tidak perlu;
4)
kemudian, pasanglah spalek terhadap korban;
5)
tidak mencoba untuk menarik bagian tubuh yang
patah selain oleh dokter.
6. Henti Jantung
Lakukan pijat jantung setelah
meraba danmerasakan tidak ada denyut nadi.
Cara pijat jantung (dewasa):
1) Letakkan
kedua telapak tangan anda dalam posisi saling bertumpuk dibagian paling bawah
dada penderita (3 jari di atas pros.xyphoideus).
2)
Tekan dengan telapak tangan bawah sedalam kurang
lebih 5 cm. Ulangi tekanan.
3) Lakukan
dengan rasio 30:2 (30 kompresi/pijat : 2 tiupan nafas buatan). Selama 5 siklus.
7. Asma
Penyakit Asma (asthma) adalah suatu
keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas
terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan. Berbagai rangsangan,
seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Gejala episodik berulang yang timbul berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik),
sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini
hari.
1)
Carilah tempat yang sejuk dan aman.
2)
Longgarkan pakaiannya agar tidak ketat.
3)
Posisikan si penderita dalam keadaan setengah
duduk dan sambil bersandar.
4)
Ciptakan suasana yang santai (jangan panik).
8. Luka Bakar
Alirkan/siram dengan air biasa/air
mengalir ditempat yang terbakar, jika lukanya masih tahap pertama (tidak
melepuh), hingga rasa sakit hilang. Jika lukanya sudah melepuh, bawa kerumah
sakit.
9. Luka Memar
Tindakan pada luka memar /lecet
yangbengkak:
1)
Istirahatkan
2)
Kompres dengan es
3)
Lakukan kompresi
4)
Tinggikan agar bengkak berkurang